Selasa, 02 Juli 2013

ASET TETAP (FIXED ASSET) & 3 METODE PENYUSUTAN



Aset Tetap merupakan Harta milik perusahaan yang digunakan dalam kegiatan Operasional untuk memberikan kegunaan bagi produk, bersifat tahan lama, berumur panjang lebih dari 1 tahun, dan bernilai relative tinggi.
             Jenis Aset Tetap:
-          Tanah
-          Gedung
-          Mesin
-          Kendaraan
-          Peralatan
Harga Perolehan:
            Merupakan semua pengeluaran untuk mendapatkan asset tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan sampai dengan asset tetap siap ditahan/ digunakan.
Yang termasuk ke dalam Harga Perolehan:
-          Harga Beli
-          Biaya Pajak
-          Biaya Asuransi
-          Biaya Komisi
-          Biaya Pengiriman
-          Biaya Uji Coba
-          dll.
Contoh Soal:
Harga beli suatu Truk adalah Rp. 80.000.000, biaya pengiriman sebesar Rp. 4.000.000, biaya asuransi sebesar Rp. 2.000.000, dan Biaya Uji Coba sebesar Rp. 4.000.000
Harga Beli                   :  80.000.000
Biaya Pengiriman        :    4.000.000
Biaya Asuransi            :    2.000.000
Biaya Uji Coba           :    4.000.000 +
Harga Perolehan          =  90.000.000
Jurnal untuk mencatat harga perolehan:
a.       Pembelian secara Tunai
Kendaraan/ Truk                           Rp. 90.000.000
                  Kas                                                      Rp. 90.000.000
b.      Pembelian secara kredit
Kendaraan/ Truk                           Rp. 90.000.000
                  Hutang                                                            Rp. 90.000.000
            Penyusutan Aset Tetap
                        Merupakan proses pengalokasian harga perolehan asset tetap menjadi biaya atau beban selama masa manfaatnya.
Unsur:
-          Harga Perolehan
-          Nilai Residu
-          Masa Manfaat
Metode Penyusutan:
Contoh:
Pada tanggal 2 April Perusahaan membeli mesin seharga Rp. 10.000, dengan biaya angkut sebesar Rp. 2.500. Diestimasikan memiliki masa manfaat selama 5 tahun dengan nilai residu RP. 1.550.
1.      Metode Garis Lurus
Diketahui:
Harga Beli             : Rp. 10.000
Biaya Pengiriman  : Rp.   2.500 +
Harga Perolehan    : Rp. 12.500
Masa Manfaat/ Umur Ekonomis : 5 tahun
Nilai Residu/ Nilai Sisa : Rp. 1.550




Tabel:
Tahun
Harga Perolehan
Beban Depresiasi
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
1
12.500
2.190
2.190
10.310
2
12.500
2.190
4.380
8.120
3
12.500
2.190
6.570
5.930
4
12.500
2.190
8.760
3.740
5
12.500
2.190
10.950
1.550

Jurnal Tahun 1.
Beban Penyusutan                                                Rp. 2.190
                  Akumulasi Penyusutan                                   Rp. 2.190
Jurnal untuk tahun ke-dua, ke-tiga, dst, selalu sama karena beban depresiasinya sama.

2.      Metode Saldo Menurun


Tabel:
Tahun
Harga Perolehan x Tarif
Beban Depresiasi
Akm. Depresiasi
Nilai Buku
1
12.500               x 40%
5.000
5.000
7.500
2
7.500                 x 40%
3.000
8.000
4.500
3
4.500                 x 40%
1.800
9.800
2.700
4
2.700                 x 40%
1.080
10.880
1.620
5
1.620                 x 40%
70
10950
1.550

Jurnal:
-          Tahun 1
Beban penyusutan                   Rp. 5.000
            Akumulasi Penyusutan                       Rp. 5.000
-          Tahun 2
Beban Penyusutan                  Rp. 3.000
            Akumulasi Penyusutan                       Rp. 3.000

3.      Metode Jumlah Angka Tahun
Contoh:
Perusahaan XYZ membeli mesin dengan harga Rp. 25.000.000. Diestimasikan memiliki Umur ekonomis selama 4 tahun tanpa nilai sisa.
Jawab:


Tabel:
Tahun
Dasar Depresiasi x Tarif
Beban Depresiasi
Akm. Depresiasi
Nilai Buku
1
25.000.000 x 4/10
10.000.000
10.000.000
15.000.000
2
25.000.000 x 3/10
7.500.000
17.500.000
7.500.000
3
25.000.000 x 2/10
5.000.000
22.500.000
2.500.000
4
25.000.000 x 1/10
2.500.000
25.000.000
0

Jurnal Tahun 1:
Beban Penyusutan                        Rp. 10.000.000
                  Akm. Penyusutan                    Rp. 10.000.000
Jurnal Tahun 2:
Beban Penyusutan                        Rp. 7.500.000
                  Akm. Penyusutan                    Rp.      7.500.000

1 komentar:

  1. terima kasih gan, saya cuma bendahara masjid tapi setelah aset bengkak dan akte pendirian yayasan jadi, menuju kearah pembuatan neraca segala, padahal udah setua ini belajar lagi keuangan....

    BalasHapus