Aset Tetap merupakan Harta milik perusahaan yang
digunakan dalam kegiatan Operasional untuk memberikan kegunaan bagi produk,
bersifat tahan lama, berumur panjang lebih dari 1 tahun, dan bernilai relative
tinggi.
Jenis Aset
Tetap:
-
Tanah
-
Gedung
-
Mesin
-
Kendaraan
-
Peralatan
Harga Perolehan:
Merupakan
semua pengeluaran untuk mendapatkan asset tetap yang dikeluarkan oleh
perusahaan sampai dengan asset tetap siap ditahan/ digunakan.
Yang termasuk ke dalam Harga Perolehan:
-
Harga Beli
-
Biaya Pajak
-
Biaya Asuransi
-
Biaya Komisi
-
Biaya Pengiriman
-
Biaya Uji Coba
-
dll.
Contoh Soal:
Harga beli suatu Truk adalah Rp. 80.000.000, biaya
pengiriman sebesar Rp. 4.000.000, biaya asuransi sebesar Rp. 2.000.000, dan
Biaya Uji Coba sebesar Rp. 4.000.000
Harga Beli : 80.000.000
Biaya
Pengiriman : 4.000.000
Biaya
Asuransi : 2.000.000
Biaya
Uji Coba : 4.000.000 +
Harga
Perolehan = 90.000.000
Jurnal untuk mencatat harga perolehan:
a.
Pembelian secara
Tunai
Kendaraan/ Truk Rp. 90.000.000
Kas Rp.
90.000.000
b.
Pembelian secara
kredit
Kendaraan/ Truk Rp. 90.000.000
Hutang Rp.
90.000.000
Penyusutan
Aset Tetap
Merupakan proses pengalokasian harga
perolehan asset tetap menjadi biaya atau beban selama masa manfaatnya.
Unsur:
-
Harga Perolehan
-
Nilai Residu
-
Masa Manfaat
Metode
Penyusutan:
Contoh:
Pada tanggal 2 April Perusahaan membeli mesin
seharga Rp. 10.000, dengan biaya angkut sebesar Rp. 2.500. Diestimasikan
memiliki masa manfaat selama 5 tahun dengan nilai residu RP. 1.550.
1.
Metode Garis Lurus
Diketahui:
Harga Beli : Rp. 10.000
Biaya Pengiriman : Rp.
2.500 +
Harga Perolehan : Rp. 12.500
Masa Manfaat/ Umur
Ekonomis : 5 tahun
Nilai Residu/ Nilai
Sisa : Rp. 1.550
Tabel:
Tahun
|
Harga Perolehan
|
Beban Depresiasi
|
Akumulasi Penyusutan
|
Nilai Buku
|
1
|
12.500
|
2.190
|
2.190
|
10.310
|
2
|
12.500
|
2.190
|
4.380
|
8.120
|
3
|
12.500
|
2.190
|
6.570
|
5.930
|
4
|
12.500
|
2.190
|
8.760
|
3.740
|
5
|
12.500
|
2.190
|
10.950
|
1.550
|
Jurnal Tahun 1.
Beban Penyusutan Rp.
2.190
Akumulasi Penyusutan Rp. 2.190
Jurnal untuk tahun
ke-dua, ke-tiga, dst, selalu sama karena beban depresiasinya sama.
2.
Metode Saldo Menurun
Tabel:
Tahun
|
Harga
Perolehan x Tarif
|
Beban
Depresiasi
|
Akm.
Depresiasi
|
Nilai
Buku
|
1
|
12.500 x 40%
|
5.000
|
5.000
|
7.500
|
2
|
7.500 x 40%
|
3.000
|
8.000
|
4.500
|
3
|
4.500 x 40%
|
1.800
|
9.800
|
2.700
|
4
|
2.700 x 40%
|
1.080
|
10.880
|
1.620
|
5
|
1.620 x 40%
|
70
|
10950
|
1.550
|
Jurnal:
-
Tahun 1
Beban penyusutan Rp. 5.000
Akumulasi Penyusutan Rp.
5.000
-
Tahun 2
Beban Penyusutan Rp. 3.000
Akumulasi Penyusutan Rp.
3.000
3.
Metode Jumlah Angka Tahun
Contoh:
Perusahaan XYZ membeli
mesin dengan harga Rp. 25.000.000. Diestimasikan memiliki Umur ekonomis selama
4 tahun tanpa nilai sisa.
Jawab:
Tabel:
Tahun
|
Dasar
Depresiasi x Tarif
|
Beban
Depresiasi
|
Akm.
Depresiasi
|
Nilai
Buku
|
1
|
25.000.000
x 4/10
|
10.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
2
|
25.000.000
x 3/10
|
7.500.000
|
17.500.000
|
7.500.000
|
3
|
25.000.000
x 2/10
|
5.000.000
|
22.500.000
|
2.500.000
|
4
|
25.000.000
x 1/10
|
2.500.000
|
25.000.000
|
0
|
Jurnal Tahun 1:
Beban Penyusutan Rp. 10.000.000
Akm.
Penyusutan Rp.
10.000.000
Jurnal Tahun 2:
Beban Penyusutan Rp. 7.500.000
Akm.
Penyusutan Rp. 7.500.000
terima kasih gan, saya cuma bendahara masjid tapi setelah aset bengkak dan akte pendirian yayasan jadi, menuju kearah pembuatan neraca segala, padahal udah setua ini belajar lagi keuangan....
BalasHapus